Semua ini akibat pergaulan ban dengan aspal cair

satuaspal.com – Semua ini akibat pergaulan ban dengan aspal cair

Selamat pagi Indonesia. Semoga kalian baik-baik saja tidak kurang satu apapun dan tidak kelebihan aspal kayak ane. Nah gimana ceritanya satu aspal jadi banyak aspal kayak gini? 

 
Sebenernya ceritanya sederhana saja mas bro. Semua berawal dari hujan yang sangat deras di Karanganyar, namun perlu dicatat, ane tidak pernah akan menyalahkan hujan, karena hujan diciptakan oleh Yang Maha Memberi kepada manusia dan sebaik-baik pemberian adalah pemberian-Nya. 
Ane perlu lanjutkan gak nih?   :mrgreen:
Jadi begini, di kota Karanganyar tempat ane tidur, bangun, dan tidur lagi ini sekarang lagi ada proyek pelebaran jalan. Proyek pelebaran jalan ini melebarkan Jl. Lawu (cmiiw) dari perempatan Papahan hingga di Jl. Lawu perlimaan Bejen deket rumah ane. Kalau mas bro ke Tawangmangu pasti lewat sini. Makanya ke Tawangmangu dan kunjungi Karanganyar yang tenteram ini. 
Oiya Karanganyar kotaku ini sedang berulang tahun di Bulan ini, ini rundown event yang bisa kamu kunjungi dan saksikan. 

Kembali ke keluh kesah ane perihal pergaulan antara ban dan aspal ini mas bro… Karena hujan deras yang berlangsung di Solo Raya dan Karanganyar kemarin, pengerjaan pelebaran dan pengaspalan jalan yang sudah sampai di deket rumah ane di hentikan sementara, petugasnya juga langsung pada ngabur nyari tempat berteduh mungkin. Padahal saat itu aspal cair yang merupakan aspal perekat dilapisan pertama proses pengaspalan sudah dituang, pun jarak penuangannya juga sudah panjang banget. 
Berawal dari hujan dan aspal cair perekat inilah pergumulan ban dan aspal cair dimulai. Hujan memang saat yang tepat untuk “berbuat”. Aspal cair yang tertutup genangan air hujan jadi tak terlihat. Bagian Jalan yang sedang menjalani proses pengaspalan ini pun juga tidak di blokir, dan di sinilah… Ane melintas dengan naik Verza 150 sepulang kerja dari Solo, hanya sekedar melipir sebentar untuk masuk gang yang gang itu adalah gang menuju rumah ane. Ndilalah cuma jalan mungkin 3 meter saha di atas aspal cair yang tidak ane deteksi karena hujan, sampai rumah ane kaget, Verza 150 jadi kayak gini. 

Ternyata bukan cuma si Verza 150 yang jadi korban aspal cair ini. Di sebelah Verza, si Accord malah lebih mengenaskan kondisinya. Sedan warna hijau gelap itu sukses memiliki sepatu baru dari aspal cair. Dan yang bikin pingin nenggak Bodrexin, aspal cair yang menempel di keempat ban Accord ternyata cukup tebal hingga berleleran di lantai garasi. Serem iki… 

Ane lantas bertanya ke grup WA dulur blogger dan ke pesbuk. “Gimana cara ngilangin aspal yang merekat di ban…”. Beberapa jawaban dari dulur-dulurku cukup menyedihkan, namun ada 1 yang masuk akal dan ane praktikkan. SOLAR!!! 
Ane langsung bergegas ke spbu Bejen yang jaraknya kurleb 1 km kalau nggak belok ke rumah janda di RT sebelah. Naik Mio dan masih hujan deras. Ane mampir dulu ke warung (hihihi), beli Aqua botol paling besar. Bayar dan lantas bergegas ke motor, ane buka tutup botol, isi Aqua ane buang… dan langsung gas Mio ke SPBU Bejen, mlipir lewat jalan kampung, takut ketemu aspal cair lagi kalau lewat jalan besar. Ada jalan tembusan antara kampung ke spbu melewati tengah2 sawah dengan jalan yang lumayan lebar, lebarnya 1 meter setengah dan masih berupa tanah yang tertutup rumput. 
Ane lewat situ, dan ditengah-tengah sawah yamg gelap dan hujan deras itu ane tiba-tiba bersujud, bukan mau sholat Isya, tapi Mio ku ndlosor mas bro gara-gara ane kebut dan kondisi jalan yang licin. Ini jelas Medan yang belum pernah ane lalui dan minim penerangan, wajar saja kalau ane ndlosor. Ane cekikikan sendiri, menertawai diri ini yang ah embuhlah.. cobaan ini begitu bertubi-tubi mas bro… 
Ane ingat, besok tanggal 10 dan ane harus bangkit. Dengan semangat 45 dan tangan gremet-gremet nyari sandal akhirnya ane bangkit. Ane mulai gas Mio dengan hati-hati, masih setengah jalan dari spbu. 
Singkat cerita ane dapet solar juga mas bro setelah perjuangan yang begitu sulit, mirip dengan perjuangan para pahlawan kita di jaman penjajahan. Dan saatnya dioles ke ban. 

Ternyata proses membersihkan ban dari aspal pakai solar ini tak semudah yang ane bayangin. Karena aspal yang menempel cukup banyak maka dibutuhkan juga tenaga yang tak sedikit. Bagaimana bisa ini dilakukan oleh tangan dengan perut yang belum di isi. Tiba2 ane teringat kata pak ustad, “sing penting istiqomah”.
Walau sudah dibersihkan dengan digosok pake kain lap yang dilumuri solar, nyatanya aspal cair masih lumayan menempel dan tidak bisa benar-benar bersih. Alhasil, masukin ke dalam rumah ya harus dialasi koran, dan hasilnya korannya malah pada nempel. Ampuunnn Sri… 


Untuk aspal cair yang menempel di Accord belum ada tindak lanjut. Pokoke tinggal turu sik, sapa tau bangun-bangun besok pagi, semua sudah pada kinclong, ya body ya ban… (Mase) 

49 Comments

  1. Waduhh turut berduka mase.. moga moga cepet ilang.. dulu si CaBe juga pernah ngelewatin jalan yg baru di aspal tapi untungnya gak basah. Alhasil aspal cair pada nempel di undercowl sama bawah slebor. Sampe rumah langsung dikasi solar dan hasilnya lumayan..

  2. Pengalaman saya ban dan bodi mobil kenal cairan aspal panas, untuk ban oleskan solar pake kuas atau kain secukupnya, biarkan satu menit kemudian sikat dengan sikat besi. tapi ingat ban dibuka dulu dari mobilnya. Setelah dirasa sudah cukup bersih, gosoklah ban dengan kain yang diberi solar kemudian semprotkan pake air yang kencang (air dapat), setelah itu baru pake sabun cuci piring samapae bersih dan tidak berminyak lagi kemudian semprot lagi pake air, Insya Allah ban kinclong kembali. demikian juga untuk body mobil dan bagian bawah mobil gunakan solar pake kain lap ( jangan) pake sikat besi bos ) sampai semua aspal yang melengket keluar biarkan saja kotor , dan setelah aspalnya keluar baru semprot pake air, terakhir baru cuci pake sabun. Semoga bermmanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*