12 orang ikut tes praktik SIM, yang lolos cuma 1


^ foto: om Christian Soetanto
satuaspal.com – Saat saya jalan-jalan ke facebook nggak sengaja nemu curhatan seseorang. Akun tersebut bercerita telah gagal mengikuti tes praktek ujian SIM C. Testnya ya tes manuver angka 8 dengan halangan cone cone di sisi. Memang rata-rata pencari SIM C akan gagal di tes ini, dan sedikit yang lulus. Dari yang diungkapkan netizen tersebut dari 12 peserta yang ijut test pada hari itu, hanya 1 yang lulus, selebihnya disuruh balik lagi seminggu kemudian, tentu saja untuk tes kembali.
Baca Juga:



“2x gagal ujian sim C (pertama melebihi garis putih gagal, kedua terlalu pelan dianggap gagal), kamis kmrn ada 10-12orang yang tes, yg lolos cuma 1 orang. Tes kendaraan bermotor emg penting tp kalau kok cuma diksh 1x kesempatan kalau gagal coba 1 minggu lagi, kalau gagal lagi coba 2 minggu lagi,…… Mnrt saya sih tesnya krg mempunyai standar karna 80-90% bnyk yg gagal + cuma dikasih 1x kesempatan aja”, tulis om Christian Soetanto di akunnya.
Memang tes praktek menyusuri trek angka 8 dengan halang rintang di sisi trek berupa cone atau kayu (yang bagian bawahnya di desain oval, kena angin kentut saja pasti ambruk) ini cukup sulit. 
Jangan ditanya saya lulus apa nggak pas tes praktek ini ya… Soalnya waktu nyari SIM C saya termasuk beruntung, waktu itu ada SIM kolektif di sekolah SMA saya, kerjasama OSIS dan kepolisian. Tes praktek hanya formalitas saja dan perwakilan. Hehehe.. Jadi semuanya lulus, dan waktu itu cukup bayar 75.000 rupiah saja. Benar-benar lagi beruntung.
Untuk mendapatkan SIM A, saya juga termasuk mudah. Tempat kursus nyetir saya sudah langsung bekerjasama dengan pakpol, memang ada tes,tapi hanya formalitas (lagi-lagi). Padahal tes tertulis saya gagal, namun tetap saja lulus. Hahaha…
Nah di kolom komentar thread yang di posting oleh om Christian Soesanto ada beberapa komentator yang komen gini, “coba di setiap tes polisinya suruh nyontohi dulu, bisa apa nggak”, yach kurang lebih begitu.
Pengalaman saya waktu nunggu giliran foto SIM A, waktu itu saya datang pagi-pagi banget, malah belum ada pegawai yang datang. Nah jadi saya tahu betul tuh acara di Satlantas dari pagi sampai siang, kebetulan Satlantas Karanganyar lho ini ya.
Memang betul, pas ujian praktik SIM C akan dimulai, semua peserta yang ujian praktek hari itu dikumpulkan di lokasi trek angka 8 yang akan dijadikan lokasi tes. Dan yang saya lihat, sebelum peserta memulai ujian, ada seorang polisi yang bertugas menilai tes, dia memberi contoh kepada peserta terlebih dahulu. Serius ini.
Polisi ini menaiki motor yang telah disediakan memang untuk tes SIM C ini. Motornya bebek merk H dan ada stiker ” UJIAN SIM” yang tertulis besar di kanan kiri bodi sebelah belakang. Jadi ini memang motor resmi yang disediakan Satlantas untuk ujian SIM. Eit.. Selain menggunakan motor resmi itu, para peserta ujian juga dipersilakan kalau mau memakai motornya sendiri. So tidak ada alasan lagi tidak mengenal karakter si motor.
Tahu tidak, waktu saya melihat polisi tersebut mengambil ancang-ancang untuk memulai start, yang ada di pikiran saya langsung bilang gini, “coba aja kalau bisa… kalau gagal pasti jadi bahan ketawaan nih…”.
Polisi tersebut terlihat mulai memasukkan gigi persneleng untuk lalu mengegas bebek resmi tes SIM C itu. Saya perhatikan tiap langkah pak pol melewati trek angka 8 berkayu di samping kanan kiri tanpa mau berpaling ke arah lain, walau ada bau-bau rondo pun saya tetap pada pandangan saya, ke pak pol yang sedang bermanuver.
Ajaib memang… Pak pol dengan sukses melewati trek angka 8 tersebut tanpa menyentuhkan ban di garis putih batas samping kanan kiri trek, yang jika menyentuhnya berarti gagal. Pun dengan rintangan kayu berkaki oval yang jika kena angin kentut saja bakal ambruk, pak pol tidak merobohkan satu pun.
Pertama saya kira pak pol ini cuma beruntung. Eh ternyata pak pol ini tidak hanya sekali memberi contoh di trek angka 8 ini dan ternyata selalu saja berhasil. Kurang lebih ada 2 kali pak pol bermanuver di trek angka 8 ini.
Memang jika dipikir-pikir, mungkin pak pol itu selama ini sudah mencoba trek angka 8 ini berkali-kali, makanya lancar jaya. Paling pas Satlantas sepi beliau nyoba terus, lha wong tiap hari treknya disanding kok. Bandingkan dengan para pencari SIM C yang tentu saja baru ketemu trek ini pertama kali dalam hidupnya (bagi yang baru pertama ikut tes praktek). Pantaslah jika gagal. 
Namun dari melihat aksi pak pol tersebut ada pelajaran yang saya dapatkan, semoga saja berguna untuk dipraktekkan oleh para pencari Sim C yang akan ikutab tes praktek.
1. Usahakan saat tes praktek ini pakai motor manual bukan metik. Dari apa yang saya lihat, yang memakai motor metik rata-rata malah susah dalam mengontrol tarikan gasnya, dari posisi pelan terus mau menambah kecepatan mereka rata-rata terlalu dalam menarik tuas gasnya, jadi motor malah terlalu kenceng berjalan. Istilahnya ngeget gitulah.
2. Sebelum mulai menarik tuas gas, posisikan motor di gigi 2 atau 3 sekalian. Iya memang motor tidak langsung jalan seperti saat memakai gigi 1. Namun disinilah malah akan mudah untuk mengontrol kecepatan.
3. Jangan sering menggunakan rem, cukup kontrol kecepatan dengan gas saja. Rem seperlunya jangan dalam dalam. Biasanya yang pakai rem dalam dalam malah pas mau menambah kecepatan jadi kebablasan. Pas ngerem usahakan motor sambil di gas gas, jangan gas malah di tutup sampai mentok.
4. Jangan pernah mengganti atau berpindah gigi di trek angka 8 ini. Motor akan jadi lebih susah untuk dikontrol jika hal itu dilakukan. Cukup gunakan gigi 2 atau gigi 3 saja dari awal start sampai finish.
5. Tentu saja yang utama jangan lupa berdoa terlebih dahulu, rilekslah, dan berkonsentrasi.
Tips di atas nggak saya buat secara ngawur, namun berdasarkan pengamatan langsung dilapangan pada pak pol yang selalu sukses melibas trek angka 8 dan pada para peserta ujian sim yang gagal.
Tentu saja tes melewati trek angka 8 ini memang susah. Jika kamu gagal sebaiknya langsung saja temui pak pol yang menilai tes ini, bilang saja, “saya mohon bantuannya pak”. Hohohoho… Jangan lupa sediakan paling tidak nominal 300 ribuan. Wakakakkak… Tentu saja saya nggak ngajari yang tidak baik, dari pada ngambik cuti terus cuma buat tes yang gagal terus, mending yang pasti-pasti saja, cutinya bisa dipakai liburan sama keluarga saja.
Semoga berhasil ya… Salam satu aspal mas bro… (Mase)

44 Comments

  1. pinginnya sih bener² orang yg layak punua sim secara skill yg bisa bawa kendaraan sendiri kejalan.
    biar kejadian mbak kakak kelasku yg deket banget pindah alam gara² alay goblok naek motor ban cacingan nggak bisa belok

  2. Alhamdulillah saya langsung lulus ujian praktek, ndak pake remidi.
    Btw tips sampean itu saya setuju, paling cocok menurut saya ya pake bebek (waktu itu vega R), jalan di gigi 2 aja. Gampang kontrol kecepatannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*