Salam satu aspal.
Mas bro sekalian… Bagaimana di tempat kalian, apakah juga booming warung makan model wedangan atau angkringan di sana? Kalau iya berarti sama, begitu juga dengan di kota tempat satuaspal tinggal mas bro, kota Karanganyar, saat ini di sini lagi mewabah nih warung wedangan atau angkringan model cafe.
Warung angkringan atau wedangan model cafe ini sendiri merupakan warung makan yang biasanya buka hanya malam hari dan menyediakan menu-menu ala angkringan, sepeti nasi kucing yang legendaris, dan juga wedang jahe, serta menu-menu camilan yang lainnya. Jadi, nggak pakai gerobak seperti angkringan aslinya mas bro, kalaupun pakai paling hanya sebagai penghias.
Di Kota Karanganyar akhir-akhir ini muncul beberapa wedangan model cafe seperti ini, salah satunya yang sudah satuaspal coba ya ini, Wedangan Bedjo, kebetulan lokasi wedangan ini dekat dengan rumah satuaspal. Dan tadi malam satuaspal baru kesempatan mampir ke sana bareng adek, dan akhirnya nyoba menikmati menu yang ada di sini.
Waktu datang dan lantas melihat menu-menu beserta harganya yang tertulis di tembok, jujur satuaspal agak kaget. Ternyata harga makanan di Wedangan Bedjo ini diatas rata-rata. Pantas saja, namanya saja wedangan ala cafe. Menunya ala wedangan, harganya ala cafe, mungkin maksudnya begitu. :mrgree:
Melihat sekeliling di areal tempat duduk yang disediakan, wedangan bedjo ini ternyata cukup luas area untuk pengunjungnya makan. Ada yang indoor dan juga outdoor. Bahkan area indoor saja ada 2 tempat, yang satu di area masak, dan satunya lagi di dalam gedung yang berseberangan dengan dapur. Sedangkan area outdoor, pengunjung bisa duduk di teras gedung atau dipelataran. Nah yang dipelataran ini unik, meja yang digunakan ternyata bukan meja biasa, melainkan mesin jahit jadul yang masih lengkap dengan pedal kayuh dan roda pengait dibagian bawahnya, sedangkan dibagian atas sudah diganti dengan papan kayu yang cukup lebar. Asli unik banget.
Selain mejanya yang unik, di area makan outdoor ini bagian atasnya dilindungi dengan deretan payung-payung yang digantung sebagai atap. Kereeennn… Oh iya, kursi yang digunakan juga unik, kursi besi yang biasanya digunakan dalam hajatan dikampung-kampung.
Setelah bingung nyari menu yang murah nggak ada, maklum tanggal tua saudara… Akhirnya satuaspal hanya memesan Jahe Gepuk hangat saja yang seharga 4,5 K dengan gula terpisah merk gulaku, sedangkan Tanto yang memang belum makan akhirnya memesan Nasi Kucing Jepang yang seharga 7,5 K dan minuman yang satuaspal lupa namanya, seharga 10 K. Di sini harga minumannya rata-rata memang 10 K.
Ada yang kurang kalau nongki tapi nggak ada cemilan. Akhirnya Tanto mengambil 4 potong tempe goreng, yang ternyata tempe goreng lada hitam. Harganya perpotong 1,5 K. Setelah masuk ke mulut ini tempe black papper ternyata enak banget, cuma sayang udah dingin.
Saat satuaspal datang ke wedangan bedjo tadi malam sekitar pukul 20.00 wib an, hanya terlihat ada 3 meja yang terpakai, termasuk meja kita, dari sekian banyak meja yang disediakan. Dan sayangnya ditempat ini juga tidak menyediakan wifi. Harusnya dengan harga makanan seperti tertulis di papan menu, adalah akses wifi untuk pengunjung. (satuaspal.com)
Wedangan Bedjo
Alamat: Jl. Lawu No 153 Karanganyar (Barat gedung Golkar)
Open: Malam hari
Sesuk awan ojo lo ya
https://motomazine.com/2017/05/26/cia-goes-to-tawangmangu-sarana-promosi-all-new-honda-cbr250rr-sekaligus-belajar-miring/
Yo rapopo to
Wkwk.. malahan