Ini tempat-tempat yang bisa membuatmu mbolang seru di Cirebon


Berangkat  tepat jam 6.45 dengan kereta Gajah Wong dari Stasiun Senen, sampai Cirebon jam 9.30.
Tempat pertama yang disinggahi adalah Nasi Jamblang Ibu Nur. Di sini kita bisa menikmati kuliner khas Cirebon yaitu nasi jamblang. Nasi pulen yang dibungkus dengan daun jati dengan beragam lauk pauk mulai blakutek cumi atau cumi masak hitam, tempe goreng, ikan asin,aneka pepes, aneka jerohan, dan lain-lain plus tentu saja sambal jamblang yang khas.



Selain nasi jamblang, di rumah makan ini bisa juga dinikmati kuliner khas Cirebon yang lain yaitu Empal Gentong dan Nasi Lengko. Bagi penggemar sate kambing, bisa juga menikmatinya di sini.
Puas menikmati nasi jamblang dengan aneka lauk, kami beranjak menuju destinasi berikutnya yaitu Keraton Kasepuhan. Salah satu dari tiga keraton yang ada di Cirebon ini dipimpin oleh Sultan Cirebon yang merupakan keturunan Sunan Gunung Jati, salah satu penebar agama Islam di Jawa.


Dengan dipandu seorang guide yang juga masih punya hubungan kekerabatan dengan Sultan Cirebon, kami pun menengok beberapa jejak sejarah yang ada di keraton tersebut. Dari Siti Inggil, Taman Dewandaru – yang konon dulu merupakan tempat para putra-putri kraton bermain, langgar- langgar untuk beribadah sampai sumur yang jika diminum airnya konon dapat membuat rejeki kita bertambah. 


Ada satu sumur yang setiap malam Jumat Kliwon didatangi banyak orang untuk mandi dan airnya tidak pernah kering. Selain itu, ada juga beberapa pohon berusia di atas 500 tahun yang masih tumbuh subur. Salah satunya adalah pohon mangga yang menurut pak guide selalun berbuah pada bulan Maulud di mana di keraton tersebut diadakan acara sekaten.

Di dalam dan di luar kraton juga tersedia langgar maupun masjid untuk digunakan oleh para pengunjung atau masyarakat sekitar.
Dari keraton, mbolang dilanjut ke pusat batik khas Cirebon maupun batik dari daerah lain yaitu Sentra Batik Trusmi. Di sini kita bisa pilah-pilih dari baju anak, kemeja dewasa, bahan batik dll.

Lelah belanja batik, bisa beristirahat sambil menikmati Empal Gentong, Empal Asem atau H Apud yang cukup terkenal. Atau mampir ke kedai es yang menyajikan es segar dengan nama-nama yang cukup ‘provokatif’ seperti es tawuran, es maaonyong, es durian berantakan,dll .

Mbolang tentu saja kurang lengkap kalau belum mengunjungi toko oleh-oleh. Salah satu pusat oleh-oleh yang menjadi jujugan pengunjung adalah Toko Oleh-oleh & Batik Daud. Dari batik sampai ikan asin dan otak-otak bandeng bisa didapat di sini. Ada juga Teh Upet yang khas Cirebon, atau sirup Sarangsari. Atau bakpia Cirebon yang berbentuk unik.

Selesai belanja, kita bisa langsung menuju stasiun yang letaknya tak terlalu jauh dari pusat jajanan tersebut.
*) by Sugiyarti Asmungi for satuaspal.com 

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*