Ini penyebab Driver Gojek Solo Raya "menangis" saat mendapat order Goride


Driver Gojek “menangis”…. Tarif Goride 4000…
Banyak memang yang bilang bahwa Gojek tak senikmat dulu. Dulu, saat awal-awal Gojek muncul, banyak driver Gojek yang kaya mendadak. Jelas, soalnya saat-saat awal itu driver masih sedikit dan tarif layanan juga lumayan… Nah sekarang beda banget… Driver jumlahnya ribuan, bahkan banyakan drivernya dari pada customer haha… Persaingan mendapatkan order antardriver cukup tinggi, ditambah… tarif layanan yang semakin murah… Nah kabar terbarunya, untuk layanan Goride saat ini tarif terendahnya Rp 4000, turun 50% dari tarif sebelumnya yang Rp 8000. Driver nangisssss… 


Tarif Rp 5000 untuk customer berlaku hari ini… 
Tarif baru yang membuat driver Gojek “menangis” ini berlaku mulai hari ini, Rabu, tanggal 21 Maret 2018. Customer akan dikenai tarif minimal untuk jarak maksimal 8 km dengan cukup membayar Rp 5000, sedangkan driver hanya akan mendapatkan Rp 4000 dari tarif tersebut, karena ada potongan Rp 1000 yang harus disetor ke Gojek. Jika customer membayar dengan Gopay, maka Gopay akan terpotong Rp 4000 saja, dan driver tidak akan terkena potongan setoran. Pokoknya intinya driver mendapatkan Rp 4000 tiap ada order Goride yang masuk untuk jarak maksimal 8 km. Untungnya perubahan tarif ini hanya berlaku untuk order Goride saja. Berikut contoh ordernya. 

Yuk ah nangis berjamaah lurrrr…. 

23 Comments

  1. Mau diterima atau tidak, itulah akibat dari kecenderungan karakter masyarakat negara berkembang, dimana mereka tidak bisa membuka lebih luas cakrawala peluang penghasilan, sehingga ketika ada satu orang mengerjakan sesuatu sebagai sumber penghasilan, yang lain cenderung ikut2an saja (ada yang jadi gojeker, yang lain pada ikutan, bukan menciptakan peluang baru lainnya), otomatis demand yang tidak seberapa dibanding supply yang bejibun akan membuat tarif anjlok, mungkin mereka baru akan banting setir mencari peluang baru ketika tarifnya menjadi 2000 perak.
    *seperti kejadian di tempatku (papua), ada yang jual minuman pop es, tetangga kanan-kirinya ikutan jualan pop es, ada yang jualan pinang, tetangga kanan-kirinya juga jualan pinang.. belum ada konsep dan inisiatif ekonomi kreatif.

  2. Gojek punya anggota yg banyak cuma berdiri sendiri sendiri seperti pasir yg mudah berderai tersapu angin, seandainya 80%saja gojek se-Indonesia off demo menentang kebijakan sepihak macam ini 1 hari saja PT GU baru merasakan akibatnya
    Tapi kalau demo sedikit sedikit kayaknya cuma di anggap angin lalu
    Saya mengusulkan ada kordinator masing-masing wilayah untuk mengomandoi dan diskusi bersama untuk demo Nasional setiap bulan 1 hari off biar PT GU tidak meremehkan driver

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*