Yap begitulah jawaban Pak Badrodin Haiti menjawab permintaan pengguna moge yang ingin diijinkan masuk tol dengan alasan jalan protokol sudah terlalu ruwet.
“Kan jalan biasa juga sudah crowded, kalau mau gampang, bikin private, bikin jalan sendiri. Namanya roda dua sudah ada tempatnya sama kayak yang lain, ” jelas Badrodin di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (29/6/2015) via detik.
Entah kenapa kok saya lega mendengar jawaban ini. Setidaknya Pak Badrodin bisa tegas nih, tidak memihak “si kaya” dan tidak memihak teman-temannya tentunya. Polisi berpangkat tinggi kan rata-rata juga punya moge (kalau nggak salah).
Dan jelas dengan jawaban ini dapat meminimalisir kecemburuan sosial di masyarakat.
Lha dia pakai motor bisa lewat tol, kenapa kita nggak boleh?
Dia moge bro.
Ah moge rodanya juga dua, berarti masih sama dengan metikku!
CC nya beda bro.
Nggak peduli… pokoke kalau kita nggak boleh ikutan lewat tol kita demo!! Kita jungkir balikkan aja jalan tol, biar kita sama-sama nggak bisa lewat.
Nah setidaknya kasus semacam diatas bisa dicegah.
Memang jadi tidak mirip dengan diluar negeri, dimana dinegara-negara itu motor boleh masuk tol, bahkan mocil sekalipun. Ya karena diluar negeri pengguna motor juga jarang, dan jalan tol disana sudah dilengkapi dengan berbagai aturan dan fasilitas pendukung yang bisa mencegah pengendara motor berkendara semaunya di jalan tol (katanya sih wong saya belum pernah ke luar negeri… kalau tidur diluar saya sering #eh). Wes pokoke jangan menuntut apa-apa yang diterapkan diluar negeri untuk diterapkan dinegara sendiri, belum tentu cocok. Wong cebok pake tisu saja saya malah jijik.
Kita sudah sampai diakhir postingan saya hari ini. Pokoke matur suwun Pak BH… Semakin besar kamu semakin indah dipandang Menurut saya ini sudah keputusan yang tepat. Gimana menurut pendapatmu bro?! Yuk dicorat coret dikolom komentar.
Salam Satu Aspal
Diketik dan dipublikasikan melalui Andromax E860