Site icon SatuAspal.Com

Merokok Setelah Makan Sebuah Kenikmatan yang Klimaks

satuaspal.com Jam berbentuk lingkaran berwarna putih yang terpasang di dinding kantor sudah menunjukkan jarum panjang dan pendek di posisi angka yang sama, yap kini waktu telah menunjukkan pukul 12 siang. Itulah waktu mase dan teman-teman kantor beristirahat setelah bekerja duduk 4,5 jam lamanya di depan komputer. (sebenarnya mase takut duduk berlama-lama menatap monitor, takut kami saling jatuh cinta)

Sebagian langsung mendirikan sholat, sebagian lagi mulai mengeluarkan bekal makan siangnya, dan beberapa langsung meluncur ke warung-warung makan yang buka disekitar kantor, salah satu diantara yang menuju warung ya mase sendiri.

Jiannnn nikmat tenannn... Sebullll...

Warung dengan dinding semi permanen yang berlokasi di depan kantor menjadi sasaran mase untuk menuntaskan hasrat perut yang sedari tadi minta di cas ulang, mungkin kondisinya sudah 18%.

Mase tak terbiasa makan mewah, walaupun ditanggal muda. Cukuplah sepiring nasi yang telah bercampur sayur ditambahkan dengan tiga buah gorengan. Jian nyamleng tenan, kalau boleh pinjam istilah pak Bondan mase bakal bilang… MAKNYUSS…

Sesuap demi sesuap, akhirnya apa yang tadi terhidang cantik di piring kini telah memenuhi kodratnya, sebagai pengganjal perut.

Setelah selesai makan, mase menikmati kekenyangan ini dengan memainkan hape, browsing-browsing blog teman, dan menyeruput es teh agar segera habis. Teman-teman yang lain terlihat sedang “cebok”. Eh maksud mase kan ada analogi seperti ini “selesai makan belum ngerokok rasanya seperti berak belum cebok”.

Hai kamu… Sudah cebok belum hari ini… (Mase)

#curhatan_tidak_jelas

Edisi kangen rokok

Baca Juga :

Exit mobile version