satuaspal.com – Mohon maaf jika blog belom update karena kemarin Sabtu dan Minggu saya tengah mudik dari Karanganyar ke Kutoarjo, dan balik lagi Kutoarjo ke Karanganyar. Kali ini saya coba membawa Honda Beat Street lahiran September 2017, dan km baru masuk diangka 800an.
Karena km sudah menginjak angka 800an maka saya putuskan untuk servis dan ganti oli terlebih dahulu sebelum gas ke Kutoarjo. Sebenarnya di buku servis tertulis servis pertama di 1000 km. Takut melebihi saja, maka saya servis dan ganti oli saja di 800 km.
Setelah diservis tarikan lumayan makin enak menurut saya. Oh iya sebelum servis pertama ini, dari km 0 hingga 800an, Beat Street ini sudah sering saya geber hingga 60an km/jam, pokoknya nggak nyampai 70 km/jam. Nah baru untuk mudik ini, Beat Street saya larikan hingga 81 km/jam, gas belum pol, mau lebih kok masih eman mesinnya. Hehe…
Review untuk touring berboncengan
Di touring pertama pakai Beat Street lahiran September 2017 ini saya ajak serta adek. Yang jelas Beat Street ini membawa beban hingga 100 kg lebih, dua orang masih ditambah barang bawaan sekitar 4 kg an.
Untuk membawa barang seberat itu suspensi Honda Beat Street jadi terasa empuk banget. Membalnya pas. Tidak terasa keras seperti saat single riding.
Walau membawa beban yang cukup berat namun tarikan masih terasa ringan. Nggak ngeden. Hanya saja di kecepatan 40-60 km/jam tarikan terasa berat dan membuat pegel tangan kanan buat narik gas. Tapi 60 kpj keatas enteng lagi.
Posisi stang sangat rileks tidak ada gejala tangan pegel. Tapi untuk berboncengan dan jarak jauh akan terasa pegel di pinggang alias boyok. Joknya kurang panjang hehe… Untuk jok sendiri busanya empuk.
Sektor pengereman pakem. Saat late brake saya selalu menekan rem depan dan belakang sekaligus berbarengan, pakem banget. Dan rem Beat Street ini cukup empuk.
Turbulensi… Saat balik Kutoarjo – Karanganyar saya berkendara dari pukul 13 an. Dan jam segitu dijalan lagi gede-gedenya angin. Walau untuk berboncengan dan membawa barang lebih dari 100 kg, Beat Street terasa montang manting saat lewat jalan yang kanan kirinya sawah. Saat disalip bus dengan kecepatan tinggi, Beat Street langsung oleng terhempas udara. Agak serem ini… Walau kecepatan tinggi atau rendah sama saja, oleng. Verza juaraaaakkk… 😥
Untuk konsumsi bbm, saya ukur secara manual saja. Dari Kutoarjo ke Karanganyar dengan jarak 166 km hanya habis 5 strip dari 6 strip yang ada. Sisa 1 strip dan itu juga belum kedip-kedip, artinya bbmnya masih lumayan banyak.
Apa lagi ya… Mungkin ada yang mau ditanyakan di kolom komentar kang bro… Sekian review Beat Street untuk touring boncengan jarak jauh… Semoga berguna… Salam satu aspal… (mase)
mantap lek
Joss gandoss
Moohh takon, ekekkekekwkwkk
http://bikermendowan.id/2017/10/02/trend-cutting-sticker-akhir-2017-horor-dan-berdarah-darah/
Wakakakakak asem
ini baru base on true story
Tul om… Pokoknya kisah nyata… He…
Klo efek hempasan angin ya beda gak yg street sama yg Sporty?
Saya belum pernah nyoba yg sporty om
nggih
https://ndesoedisi.com/2017/10/04/ibu-guru-cantik-ini-ternyata-seorang-pembalap/
Josss
address sy dr pertalite fulltank 250km belum habis.
efek tangki lebih gede hehe.
Hahahhahaa… Josss podo irite ya om…
kalo buat kecepatan 80 ke atas masih kuat nggak ini motor gan?
Masih bro… Mentok brp ya lupa…