Impresi Berkendara dengan Supra 150

Selamat siang Indonesia!

Lima Honda Supra 150 cc dan satu unit Honda Sonic 150 R disediakan oleh Astra Motor Semarang untuk dieksplor oleh blogger dan vlogger Jawa Tengah saat digelar event Touring Kemerdekaan RI ke 72 tanggal 17 Agustus 2017. Ini menjadi kesempatan pertama kalinya satuaspal.com mencicipi berkendara dengan Supra 150 cc.

Sebenarnya satuaspal.com penasaran banget sama Supra 150 cc yang kelir 2017, namun untuk warna tersebut belum ada yang tersedia di dealer, ya sudah, pakai kelir lawas pun tidak apa-apa, yang penting bisa ngrasain ngegas dengan bebek DOHC 150 cc, 6 speed, berpendingin cairan tersebut yang selama ini satuaspal.com dah penasaran banget.

Jika dilihat dari penampakannya, Supra 150 cc ini terlihat besar dan cukup tinggi. Seperti biasa, pas satuaspal.com naik ke atas joknya ya bisa dipastikan, kaki bakal jinjit balet. Untuk informasi saja, satuaspal.com tingginya hanya 155 cm. Pas sudah duduk di atas jok terus mencoba memundurkan Supra 150, satuaspal.com cukup kesulitas, berat juga ini he…
Untuk posisi setang, menurut satuaspal.com setang Supra 150 ini posisinya agak ke bawah, jadi ada kesan racy-racynya gitu. Posisi ergonomi berkendaranya bagi satuaspal.com enak, agak sedikit menunduk.
Ada yang unik saat kunci kontak diputar ke posisi On, di speedo meter digitalnya muncul tulisan “DOHC 150 CC”, wuih mantap, biar pemiliknya tidak lupa jika dia sedang naik motor tipe DOHC dengan kapasitas mesin 150 cc.
Motor ini memiliki torsi yang sangat melimpah, perlu pembiasaan terlebih dahulu biar pas ngegasnya saat berjalan pelan, soalnya kalau nggak pas bisa nyendal-nyendal. Untuk ngebut, motor ini tarikannya sangat ringan. Plintir tuas gas sedikit sudah wus wus saja.

Ternyata Supra 150 enak dibawa disegala medan. Di bawa ke jalanan datar alus, buat nanjak eces, buat cornering mantap karena dibekali ban berukuran besar. Untuk melibas jalanan rusak dan berbatu tidak ada gejala suspensi ngejeduk, enak ajrutannya.
Sektor pengereman telah dibekali dengan rem cakram depan dan belakang, semuanya pakem. Perpindahan gigi juga mudah dilakukan, untuk pindah ke posisi gigi Netral juga gampang. Paling kekurangannya hanya pada kekenyalan busa jok yang bisa dibilang cukup keras, serta pada desain batok (area lampu utama dan speedometer) yang satuaspal.com bilang area ini kurang racy bentuknya, masih kalem seperti bebek konvensional.
Sekian review Supra GTR150 alias Supra 150 cc, semoga bisa jadi gambaran untuk mas bro yang ingin memboyongnya ke rumah. (mase) 

13 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*