Umur memang nggak bohong

Salam satu aspal!

Mase sejak 2000 sudah menjadi perantau. Pertama merantau di Jogjakarta hingga akhirnya sekarang terdampar di Karanganyar, Surakarta atau Solo. Sejak membawa motor sendiri ke perantauan, tentu yang mase lakukan untuk mudik ya jelas selalu memakai motor. Mase seperti anti angkutan umum.

Jelas lebih mengasyikkan mengendarai motor dibandingkan mase harus naik angkutan umum. Bayangkan saja kalau naik angkutan umum harus ke terminal atau ke stasiun dulu, udah gitu harus nunggu itu bus atau keretanya datang. Sungguh hal yang menyebalkan, ditambah kalau ketinggalan angkutan, bakalan bingung nyari angkutan pengganti atau harus nunggu lagi. Sedangkan kalau make motor sendiri ya tinggal stater, keluar kost, riding dah.

Tapi memang umur nggak bohong sih. Dulu riding Jogjakarta-Dieng saja nggak ada rasa capek-capeknya. Sekarang menginjak usia yang sudah tidak abg lagi, riding Karanganyar-Purworejo rasanya ampun-ampunan. Rasanya nggak sampai-sampai, badan nyeri sama pegel semua, rasanya kayak digebuki. Kamfrettt!

Waktu mampir di Alfamart SMA 5 Purworejo

Perasaan baru kemarin riding Karanganyar-Purworejo nggak pakai berhenti untuk istirahat nggak apa-apa, badan tetep seger. Lah ini… Istirahat dua kali saja capeknya nggak ilang-ilang. Sudah tiga hari pegelnya belum juga ilang. Ampun dah… Umur memang nggak bohong…

Berhubung umur, nampaknya naik angkutan umum mulai sekarang perlu dipertimbangkan kembali.

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*