Selamat Pagi Indonesia! Hari libur harus selalu menjadi healing buat saya. Eh ngomong-ngomong healing itu artinya apa? Healing adalah penyembuhan. Penyembuhan jiwa, perasaan, batin, dan pikiran. Jadi, healing hanya untuk orang-orang yang “sakit”. #plak
Di hari minggu saya mempunyai beberapa rutinitas, yang saling menggantikan. Antara sunmori dan ngegojek. Ngegojek juga healing bagi saya. Nah, kali ini saya mau cerita sunmori tanggal 13 Februari 2022 kemarin.
Sunmori kali ini mengambil rute dan tujuan yang berbeda. Jika saya memiliki kebiasaan riding ke Tawangmangu, kali ini diubah, sunmori ke arah barat, Selo.
Selo terletak di Boyolali sisi barat. Jalan di Selo ini tembus hingga di Magelang. Selo menawarkan pemandangan gunung merapi dari dekat. Akan sangat indah pemandangannya jika tidak ada kabut ataupun awan yang menutupi puncak Merapi.
Nampaknya kemarin saya dan teman teman belum beruntung, karena datang pas cuaca mendung. Jadi, ya ketika ada yang nanya “Selo bagus enggak?”, saya jawab enggak. Masih lebih bagus tewe, kalau kata saya sih.
Tapi ketika saya browsing, kok ada foto-foto dan tempat yang bagus di Selo ya. Misalnya di Embung Manajar, Bukit Sanjaya, Merapi Garden, De Selokaton, Omah Kita, dan Gancik Hilltop. Dari yang saya sebut di atas, saya hanya pernah ke De Selokaton dan Gancik Hilltop, keduanya memang bagus.
De Selokaton merupakan sebuah cafe. Kalau Gancik Hilltop sesuai namanya, sebuah bukit. Keduanya menawarkan view Merapi yang sangat elok, jika tidak tertutup awan atau kabut. Hehe..
Kalau cuma sunmori dan mau makan di warung-warung yang ada di pinggir jalan, masih bagusan yang ada di tewe sih. Pilihan warung di Selo yang mewarkan view merapi masih sangat sedikit, kecuali di cafe-cafe besar tadi, yang tentu saja harganya pasti beda.
Wah indah benerrrr